Ukraina sedang mencari rudal buatan Rusia dalam kecelakaan pesawat Iran, kata pejabat tersebut

Ukraina ingin mencari lokasi jatuhnya pesawatnya untuk mencari kemungkinan puing-puing rudal buatan Rusia, kata para pejabat pada Kamis, sementara laporan awal penyelidik Iran mengatakan pesawat itu terbakar sesaat sebelum jatuh.

Sebanyak 176 orang di dalam pesawat Boeing 737-800 Ukraine International Airlines tujuan Kiev tewas ketika jatuh enam menit setelah lepas landas dari Teheran pada hari Rabu. Sebagian besar penumpangnya adalah warga Iran dan warga Iran-Kanada yang menerbangkan Teheran-Toronto melalui rute Kiev tanpa adanya penerbangan langsung.

Oleksiy Danylov, sekretaris Dewan Keamanan Ukraina, mengatakan para penyelidik negara itu berencana mencari kemungkinan puing-puing rudal Rusia setelah melihat informasinya di Internet.

Rusia pada tahun 2007 terkirim 29 sistem rudal permukaan-ke-udara Tor-M1 ke Iran sebagai bagian dari kontrak senilai $700 juta.

Ukraina sedang menyelidiki beberapa kemungkinan penyebab kecelakaan itu, termasuk serangan rudal, tabrakan, ledakan mesin, atau terorisme, Danylov menulis di media sosial.

Pesawat berusia tiga tahun itu jatuh beberapa jam setelah Iran melancarkan serangan rudal terhadap pasukan pimpinan AS di Irak yang berjarak lebih dari 1.000 kilometer, sehingga mendorong beberapa pengamat berspekulasi bahwa pesawat itu mungkin terkena serangan. Ketegangan antara Washington dan Teheran meningkat setelah Amerika Serikat membunuh seorang jenderal penting Iran pada hari Jumat dan Teheran membalas dengan serangan rudal terhadap sasaran Amerika di Irak.

Meskipun Iran tidak secara langsung menanggapi komentar Danylov, juru bicara angkatan bersenjatanya menolak klaim serangan rudal sebagai “perang psikologis” yang dilancarkan oleh oposisi Iran yang berbasis di luar negeri, Associated Press dilaporkan.

Organisasi Penerbangan Sipil Iran mengatakan dalam laporannya bahwa Boeing mengalami masalah teknis tak lama setelah lepas landas dan mulai menuju bandara terdekat sebelum jatuh. Para saksi di darat dan di dalam pesawat yang melintas dan terbang di ketinggian mengatakan bahwa pesawat tersebut terbakar saat masih berada di atas, kata laporan itu.

Masalah teknis tidak disebutkan dalam laporan Iran, yang menyebut kecelakaan itu sebagai “kecelakaan”.

Penilaian awal yang dilakukan badan intelijen Barat adalah bahwa pesawat tersebut mengalami kesalahan teknis dan tidak ditembak jatuh oleh rudal, kata lima sumber keamanan yang tidak disebutkan namanya kepada Reuters.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy, sebelumnya dalam pernyataannya di televisi meminta untuk menahan diri dari spekulasi, teori konspirasi dan evaluasi tergesa-gesa mengenai kecelakaan itu. Dia juga menyatakan Kamis sebagai hari berkabung nasional.

Zelenskiy mengatakan dia akan berbicara dengan presiden Iran melalui telepon untuk memperkuat kerja sama guna mencari tahu penyebab kecelakaan itu.

Penyelidik Ukraina yang terlibat dalam kecelakaan itu termasuk para ahli yang berpartisipasi dalam penyelidikan jatuhnya pesawat Malaysian Airlines penerbangan MH17 pada tahun 2014, kata Danylov.

Pesawat Malaysia itu ditembak jatuh di wilayah yang dikuasai separatis pro-Rusia di Ukraina timur pada 17 Juli 2014 saat terbang dari Amsterdam ke Kuala Lumpur, menewaskan 298 orang di dalamnya.

Reuters menyumbangkan laporan untuk artikel ini.

sbobet

By gacor88