Rusia melonjak empat peringkat dalam peringkat merek nasional paling berharga di dunia dan menduduki posisi ke-14.
Indeks Merek Nasional, yang disusun oleh Brand Finance, menilai nilai merek nasional Rusia sebesar $960 miliar – 16% lebih tinggi dibandingkan tahun lalu. Rusia melampaui Swiss dan Meksiko, dan kini berada di belakang Belanda, Australia, dan Spanyol, hanya di luar peringkat 10 besar.
Di tiga peringkat teratas merek nasional paling berharga di dunia adalah Amerika Serikat, Tiongkok, dan Jerman – tidak berubah dari tahun lalu. Negara-negara Asia dan pasar berkembang mengalami peningkatan tercepat dalam peringkat tersebut, dengan merek Tiongkok naik nilainya sebesar 40% untuk menutup kesenjangan dengan Amerika Serikat di peringkat teratas.
Pembiayaan merek menghitung nilai merek negara suatu negara melalui kombinasi faktor ekonomi, reputasi, perusahaan, dan kelembagaan.
Secara global, negara-negara berkembang mencatat pertumbuhan nilai merek yang jauh lebih cepat, menurut penilaian penulis laporan tersebut. Pertumbuhan tahunan rata-rata di negara-negara berkembang adalah 13,9%, dibandingkan dengan 0,4% di negara-negara maju.
Jepang merupakan pengecualian di antara negara-negara maju, dengan pertumbuhan sebesar 26%, namun masih merupakan merek negara dengan pertumbuhan tercepat ke-15. Lebih dari separuh pendaki tercepat berasal dari Timur Tengah dan Afrika.
“Saat dunia Barat melihat krisis kepemimpinan yang nyata di kedua sisi Atlantik, negara-negara berkembang pun mulai mengejar ketertinggalannya,” kata David Haigh, CEO Brand Finance.
“Merek-merek nasional yang lebih cepat, lebih gesit, dan semakin inovatif di Afrika, Timur Tengah, Asia, dan Amerika Latin sedang melaju dengan kecepatan sangat tinggi, siap untuk pertumbuhan lebih lanjut di tahun-tahun mendatang.”
Walaupun masih mengejar ketertinggalan, nilai gabungan negara-negara dari 65 negara berkembang dalam studi ini adalah sebesar $37,8 triliun, masih jauh tertinggal dibandingkan dengan 35 negara maju yang berjumlah $60,3 triliun.
Nilai merek nasional Amerika Serikat sendiri kembali menduduki peringkat tahun ini sebesar $27,8 triliun.
Di posisi kedua, Tiongkok mencatat peningkatan nilai merek sebesar 40% menjadi $19,5 triliun. Di posisi teratas, AS tumbuh sebesar 7% selama 12 bulan terakhir seiring dengan menyempitnya kesenjangan antara dua negara teratas dari $12 triliun menjadi $8 triliun.
Meskipun tidak ada pendatang baru yang masuk dalam 10 besar, India mengalami lompatan terbesar, naik dari peringkat 9 ke peringkat 7 berkat perkiraan peningkatan nilai merek sebesar 19%.
Artikel ini pertama kali muncul di bne IntelliNews.