Rusia menyuap pejabat sepak bola untuk mendapatkan hak menjadi tuan rumah Piala Dunia FIFA 2018, Departemen Kehakiman AS dikatakan Senin dalam tuduhan eksplisit pertama atas kesalahan setelah bertahun-tahun dicurigai.
FIFA telah dirundung tuduhan korupsi sejak 2010, ketika badan sepak bola global memutuskan untuk memberikan Piala Dunia 2018 dan 2022 kepada Rusia dan Qatar. Sejak meluasnya skandal korupsi FIFA pada tahun 2015, pemerintah AS telah mendakwa 45 orang dan beberapa perusahaan olahraga dengan lebih dari 90 kejahatan dan membayar atau menerima suap lebih dari $200 juta.
Pejabat lama FIFA di Trinidad, Jack Warner, “dijanjikan dan menerima” pembayaran suap sebesar $5 juta untuk memilih Rusia, kata Departemen Kehakiman AS dalam dakwaan penggantinya. Rafael Salguero dari Guatemala dijanjikan suap sebesar $1 juta untuk memilih Rusia, menurut dakwaan tanggal 18 Maret yang diumumkan di Pengadilan Distrik AS di Brooklyn.
Salguero mengaku bersalah atas berbagai tuduhan korupsi pada tahun 2016 dan dilarang bermain di FIFA, sementara Warner, yang diadili di Amerika Serikat, saat ini sedang berjuang untuk diekstradisi ke Amerika dari negara asalnya, Trinidad.
Kremlin pada hari Selasa membantah bahwa Rusia memenangkan tawaran menjadi tuan rumah Piala Dunia melalui suap.
Surat dakwaan AS juga mengatakan bahwa mantan anggota FIFA asal Brazil dan seorang pensiunan pejabat Paraguay menerima pembayaran suap sebagai imbalan atas pemungutan suara untuk pencalonan Qatar.
“Pencatatan keuntungan dan penyuapan dalam sepak bola internasional telah mengakar dan merupakan praktik yang terkenal selama beberapa dekade,” kata William F. Sweeney Jr., asisten direktur yang bertanggung jawab di kantor lapangan FBI di New York, dalam sebuah pernyataan hari Senin saat mengumumkan dakwaan tersebut. .diumumkan. .
“Selama bertahun-tahun, para terdakwa dan rekan-rekan konspirator mereka merusak manajemen dan bisnis sepak bola internasional dengan suap dan suap, terlibat dalam skema penipuan kriminal yang menyebabkan kerusakan signifikan pada olahraga tersebut,” katanya.
“Skema mereka mencakup penggunaan perusahaan cangkang, kontrak konsultasi palsu, dan metode penyembunyian lainnya untuk menyamarkan suap dan suap serta menjadikannya tampak sah.”
Vyacheslav Koloskov, presiden kehormatan serikat sepak bola Rusia, menolak tuduhan tersebut dan mengatakan bahwa tuduhan tersebut datang terlambat.
“Piala Dunia sudah berakhir selama dua tahun sekarang. Yang membacanya (dakwaan) seharusnya sudah membacanya dan melupakannya,” ujarnya memberi tahu Situs berita olahraga Championat.com Rusia.
AFP berkontribusi melaporkan artikel ini.