Rusia membeli sampah plastik asing karena plastiknya sendiri masuk ke tempat pembuangan sampah

Rusia meningkatkan impor sampah plastiknya dari tahun ke tahun karena kurangnya sistem pemilahan sampah nasional membuat pabrik daur ulang kekurangan bahan baku, lapor situs berita RBC.

Rusia dihasilkan lebih dari 7,2 miliar ton limbah rumah tangga dan industri pada tahun 2018, di mana hampir 315.000 ton diimpor, menurut Administrasi Sumber Daya Alam Federal. Rusia hanya mendaur ulang 12% dari 3 juta ton sampah plastik yang dihasilkannya setiap tahun, kata RBC mengutip kelompok lingkungan Greenpeace Russia.

Rusia membeli sampah plastik senilai $20 juta dari negara lain pada tahun 2018, menurut data bea cukai menganalisa Jumat oleh RBC. Angka ini meningkat 32% dari tahun 2017.

Pertumbuhan fasilitas daur ulang plastik di Rusia dibatasi “oleh kemajuan yang sangat lambat dalam implementasi reformasi limbah, termasuk pembangunan kompleks pemilahan limbah yang sangat lambat,” RBC mengutip Konstantin Rzayev, ketua dewan grup Ecotechnology. “Selama reformasi sampah berhenti, impor bisa membantu.”

Setelah sistem pemilahan sampah nasional diterapkan, pabrik daur ulang plastik Rusia akan beroperasi dengan kapasitas penuh dan negara tidak perlu mengimpor sampah plastik, kata profesor lingkungan RBC Boris Morgunov di Sekolah Tinggi Ekonomi (HSE).

“Plastik sudah cukup untuk diproses di Rusia,” ujarnya.

Turki ($6,25 juta), Belarus ($3,1 juta) dan Jepang ($2,8 juta) dilaporkan menjual plastik paling banyak ke Rusia, diikuti oleh 22 negara lain, termasuk AS

Pada Januari-Juni 2019, Rusia dilaporkan membeli sampah plastik senilai $12 juta, 41% lebih banyak dari pada Januari-Juni 2018.

Pada saat yang sama, Rusia mengekspor lebih banyak kertas bekas, menggandakan penjualan dari $31,5 juta pada tahun 2016 menjadi $61,6 juta setahun kemudian.

Rencana Moskow untuk mengekspor limbahnya ke daerah sekitarnya meradang Warga Rusia dalam beberapa bulan terakhir, sementara reformasi sampah nasional mengancam menutup pemulung di sembilan wilayah. Di Uni Eropa, barang-barang plastik seperti sedotan, garpu dan pisau serta cotton buds akan dilarang pada tahun 2021. Wilayah Leningrad Rusia melarang plastik sekali pakai tahun lalu.

Singapore Prize

By gacor88