Ilmuwan internasional pada hari Jumat mengkritik a Rusian berencana untuk melepaskan 10 paus pembunuh yang ditangkap ke Laut Jepang daripada mengembalikan mereka ke habitat aslinya, dengan mengatakan hal itu dapat membahayakan nyawa mamalia tersebut.
Penderitaan paus orca, yang dikurung bersama 87 paus beluga di teluk dekat pelabuhan Nakhodka, telah memicu kecaman internasional, dan selebriti seperti aktor Leonardo DiCaprio bergabung dalam petisi yang hampir mengumpulkan 1,5 juta tanda tangan yang menyerukan agar orca tersebut dikurung di tempat yang sempit bersama 87 paus beluga di teluk dekat pelabuhan Nakhodka. kembali ke laut.
Di bawah tekanan yang meningkat, Rusia menandatangani perjanjian dengan sekelompok ilmuwan internasional bulan lalu untuk melepaskan orca dan beluga.
Tapi hari Rabu Rusian para ilmuwan telah mengumumkan bahwa orca akan dilepaskan langsung dari kandangnya di Laut Jepang pada 10 Juni, sekitar 1.290 kilometer selatan habitat aslinya di Laut Okhotsk.
Ilmuwan internasional mengatakan rencana tersebut dapat membahayakan orca.
“Hal ini membahayakan kesejahteraan orca dan membahayakan kelangsungan hidup mereka dalam jangka panjang,” kata Jean-Michel Cousteau, putra pakar kelautan dan penyiar ternama asal Prancis, Jacques Cousteau.
“Kami tidak dapat mendukung atau berpartisipasi dalam rencana ini,” katanya dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Proyek Suaka Paus, seraya menambahkan bahwa hal ini dapat berarti bahwa paus tidak akan dapat menyesuaikan diri dengan kehidupan di laut dan akan kembali ke kandang mereka untuk jangka waktu yang lama. makanan.
“(Mereka) mungkin tidak dapat bertahan hidup,” kata Cousteau, yang menganjurkan pengangkutan paus dalam tangki air laut ke dekat tempat mereka ditangkap, di mana menurutnya terdapat banyak orca dan beluga serta sumber makanan yang sesuai dan tersedia.
Itu Rusian para ilmuwan mengatakan bahwa orca dapat menderita cedera dan stres jika mereka diangkut kembali ke Laut Okhotsk dan bahwa strategi seperti itu akan rumit dan membutuhkan lebih banyak waktu. Mereka mengatakan rencana pelepasan paus beluga belum siap.
Empat Rusian perusahaan menangkap orca di Laut Okhotsk musim panas lalu dengan tujuan menjualnya ke taman laut atau akuarium di China. Setelah keributan internasional, Kremlin memiliki otoritas lokal di RusiaTimur Jauh harus melakukan intervensi.
RusiaDinas Keamanan Federal (FSB) mengajukan tuntutan terhadap perusahaan tersebut karena melanggar undang-undang penangkapan ikan.
kata Kremlin Rusia tidak ada larangan langsung terhadap penangkapan ikan paus, namun penangkapan ikan paus hanya dapat dilakukan secara sah dalam keadaan tertentu, untuk tujuan ilmiah dan pendidikan.