Pengunjuk rasa Tatar Krimea ditahan di Lapangan Merah Moskow

Polisi Rusia menahan tujuh warga Tatar Krimea di Lapangan Merah Moskow pada hari Rabu setelah mereka membubarkan protes yang bertujuan untuk menarik perhatian terhadap dugaan pelanggaran hak asasi manusia di semenanjung Laut Hitam yang dianeksasi Rusia dari Ukraina lima tahun lalu.

Suku Tatar, komunitas mayoritas Muslim yang mencakup sekitar 15% populasi Krimea, sebagian besar menentang pemerintahan Rusia dan mengatakan aneksasi pada tahun 2014 adalah ilegal, sebuah pandangan yang didukung oleh negara Barat dan juga Ukraina.

Moskow menangguhkan badan legislatif semi-resmi Mejlis Tatar Krimea setelah mereka mengambil alih kekuasaan dan kemudian memenjarakan beberapa pemimpin komunitas tersebut atas tuduhan terkait separatisme.

Mereka juga telah menahan warga Tatar Krimea yang diyakini sebagai ekstremis dan anggota kelompok Islam terlarang Hizbut Tahrir.

Rusia mengatakan tindakan mereka hanya untuk mencegah aksi terorisme, namun sejumlah warga Tatar Krimea mengatakan pihak berwenang menggunakan ekstremisme agama sebagai alasan palsu untuk memenjarakan orang-orang yang mereka pandang sebagai penentang ideologi.

Setidaknya 20 pria Tatar Krimea, beberapa di antaranya mengenakan kopiah dan berjanggut panjang, berdiri diam dalam antrean panjang yang membentang di Lapangan Merah pada Rabu pagi sambil memegang plakat.

“Anak-anak kami bukan teroris. Hentikan penindasan terhadap Tatar Krimea,” demikian bunyi salah satu poster.

Yang lain meminta pihak berwenang Rusia untuk menghentikan apa yang disebutnya “penindasan berdasarkan alasan nasional dan agama di Krimea”.

Petugas polisi Rusia segera bergerak dan meminta para pengunjuk rasa menggulung plakat dan menunjukkan dokumen identitas mereka.

Rekaman video insiden tersebut dari portal berita online TV Rain menunjukkan tujuh pengunjuk rasa diusir dengan dua mobil polisi.

Menurut hukum Rusia, sekelompok orang dilarang mengadakan demonstrasi seperti itu tanpa terlebih dahulu mendapat izin dari pihak berwenang mengenai waktu dan tempat.

Moskow mengatakan aneksasi Krimea pada tahun 2014 adalah sah dan sejalan dengan keinginan mayoritas penduduk di sana, yang memberikan suara dalam referendum yang adil untuk bergabung dengan Rusia.

Negara-negara Barat telah menjatuhkan sanksi ekonomi terhadap Rusia atas aneksasi Krimea dan juga dukungannya terhadap separatis pro-Rusia yang memerangi pasukan Kiev di Ukraina timur.

By gacor88