Oposisi Rusia telah menyerukan protes online minggu depan untuk menekan Kremlin agar memberikan bantuan keuangan bagi orang-orang yang berjuang di bawah penguncian virus corona.
Selama rapat umum YouTube online Selasa depan, anggota dewan Moskow Yulia Galyamina, Ilya Azar dan sekutu mereka juga berencana untuk menyerukan amnesti bagi para tahanan dan menentang rencana Presiden Vladimir Putin untuk mengubah Konstitusi dalam sebuah langkah yang memungkinkan untuk tetap berkuasa hingga 2036. .
Putin terpaksa menunda pemungutan suara kunci pada amandemen yang diusulkan.
“Kami menuntut presiden dan pemerintah Rusia mengambil tindakan darurat untuk menyelamatkan orang selama krisis,” kata penyelenggara dalam sebuah manifesto yang diposting di halaman Facebook Galyamina.
Penyelenggara telah mengundang para pendukung untuk mengirimkan poster “virtual” yang akan ditampilkan secara langsung selama protes.
Wabah virus corona dan anjloknya harga minyak telah menghantam ekonomi Rusia, membuat banyak orang kehilangan pekerjaan.
Putin mendesak orang Rusia untuk tinggal di rumah dan memberi tahu majikan mereka untuk terus membayar gaji mereka, tetapi memberikan sedikit dukungan nyata kepada perusahaan.
Kemarahan tumbuh atas apa yang dikatakan banyak orang sebagai kurangnya dukungan yang memadai untuk orang biasa dan untuk usaha kecil dan menengah.
Beberapa pihak juga prihatin karena banyak petugas medis dan klinik yang mengeluhkan kekurangan alat pelindung diri.
Rusia Pada Selasa, 52.763 kasus virus corona dan 456 kematian dilaporkan, dan Putin memperingatkan bahwa puncaknya belum berakhir.
Belum jelas apakah pemimpin oposisi Alexei Navalny berencana untuk bergabung dalam rapat umum online tersebut.
Tetapi dalam sebuah posting blog pada hari Senin, politisi berusia 43 tahun itu mengatakan pemerintah memiliki sumber daya yang cukup dan harus mendukung Rusia pada bulan April dengan pembayaran virus corona sebesar 20.000 rubel ($260) per orang dewasa dan 10.000 rubel per anak.
Dia mendesak Rusia untuk bergabung dalam kampanye publik untuk mendesak Kremlin agar mendistribusikan uang.
Mengutip data dari Sekolah Tinggi Ekonomi Moskow, Navalny mengatakan seperempat orang Rusia kehilangan pendapatan selama penutupan.
Ratusan orang menentang rekomendasi jarak sosial di kota Vladikavkaz di Kaukasus Utara pada Senin untuk memprotes pembatasan virus corona dan kesulitan ekonomi, dalam salah satu protes penutupan besar pertama di negara itu.
OVD-Info, yang memantau protes oposisi, mengatakan sekitar 2.000 orang ikut serta dan 69 orang ditahan.
Penyelenggara protes Vadim Cheldiyev, yang merupakan seorang penyanyi opera, telah ditahan selama dua bulan.
Rusia juga mengadakan protes online di beberapa kota pada hari Senin menggunakan aplikasi seluler dari raksasa Internet Yandex.