Facebook mengatakan membongkar operasi intelijen Rusia yang menargetkan Ukraina

Facebook mengatakan pada hari Rabu bahwa pihaknya telah menangguhkan jaringan akun yang digunakan oleh intelijen militer Rusia untuk membuat narasi palsu secara online yang menargetkan Ukraina dan negara lain di Eropa Timur.

“Meskipun orang-orang di belakang jaringan ini berusaha menyembunyikan identitas dan koordinasi mereka, penyelidikan kami menemukan kaitan dengan dinas intelijen militer Rusia,” kata Facebook dalam sebuah pernyataan.

Facebook, yang telah berjuang untuk mencegah pemerintah dan kelompok politik menggunakan platformnya untuk menyebarkan informasi palsu atau menyesatkan, secara teratur mengumumkan telah menutup kampanye disinformasi dari negara-negara termasuk Rusia.

Kementerian Pertahanan Rusia tidak segera menanggapi permintaan komentar. Moskow sebelumnya membantah tuduhan Barat atas campur tangan politik, termasuk temuan oleh penasihat khusus AS Robert Mueller bahwa mereka menggunakan akun media sosial dalam upaya mempengaruhi pemilihan presiden AS 2016.

Kepala kebijakan keamanan dunia maya Facebook, Nathaniel Gleicher, mengatakan operasi terbaru Rusia menggunakan lebih dari 100 akun di Facebook dan platform berbagi foto Instagram miliknya untuk membuat persona palsu, yang seringkali menyamar sebagai jurnalis di negara-negara target.

Akun-akun ini kemudian menghubungi media dan politisi lokal untuk menyebarkan cerita palsu tentang isu-isu politik yang memecah belah seperti tuduhan korupsi, ketegangan etnis di semenanjung Krimea yang dianeksasi Rusia dan jatuhnya pesawat Malaysia di Ukraina tahun 2014.

“Kami sudah lama mengetahui bahwa orang-orang ini mencari suara otentik untuk memperkuat narasi mereka,” kata Gleicher kepada Reuters. “Ini lebih merupakan operasi intelijen klasik, mencoba memanipulasi individu kunci untuk mencapai dampak besar.”

Para peneliti di perusahaan analitik media sosial Graphika, yang meninjau akun tersebut sebelum ditangguhkan oleh Facebook, mengatakan sebagian besar aktivitas dilakukan pada tahun 2016 dan 2017, meskipun beberapa akun aktif baru-baru ini tahun ini.

Jaringan tersebut gagal mengumpulkan lebih dari beberapa ribu pengikut, tetapi berhasil menerbitkan artikel di beberapa media lokal, kata Ben Nimmo, kepala investigasi Graphika.

Persona jurnalis palsu juga melakukan wawancara dengan kritikus Kremlin, menipu mereka untuk membuat komentar yang tidak dijaga dan kemudian membagikan pesan tersebut secara online, katanya.

“Operasi itu berusaha meracuni sumur informasi dengan menggunakan persona palsu untuk menanam narasi pro-Kremlin dan anti-Barat secara online dan di outlet berita lokal,” kata Nimmo.

Facebook mengatakan pihaknya juga menangguhkan dua grup akun lain yang tidak terhubung dengan operasi Rusia. Salah satunya terkait dengan jaringan Iran yang sebelumnya teridentifikasi menargetkan Amerika Serikat dan yang lainnya terkait dengan sebuah perusahaan PR di Vietnam.

rtp live slot

By gacor88