AS memberi tahu Rusia bahwa mereka dapat menghindari sanksi Novichok dengan imbalan inspeksi bahan kimia

Amerika Serikat mengatakan Rusia dapat menghindari putaran sanksi kedua yang lebih keras atas serangan racun saraf di Inggris jika mengizinkan inspeksi senjata kimia.

AS memihak Inggris bulan lalu dalam menyimpulkan bahwa Moskow menggunakan agen saraf terhadap mantan agen Rusia dan putrinya di Inggris pada bulan Maret. Set pertama sanksi AS akhir bantuan asing dan beberapa penjualan senjata dan pembiayaan ke Rusia, serta penolakan kredit ke negara tersebut dan larangan ekspor barang dan teknologi yang peka terhadap keamanan, mulai berlaku pada 27 Agustus.

Asisten Menteri Luar Negeri AS Manisha Singh mengatakan dalam sidang kongres pada hari Kamis bahwa Washington akan menindaklanjuti janji Agustus untuk menjatuhkan sanksi “sangat berat” terhadap Rusia jika tidak memenuhi tenggat waktu November untuk mematuhi undang-undang senjata kimia internasional.

“Kami telah menunjukkan kepada mereka bahwa mereka tidak dapat tunduk pada sanksi ini jika mereka mengizinkan inspeksi di tempat, jika mereka memberi kami jaminan yang dapat diverifikasi bahwa mereka tidak akan lagi menggunakan agen saraf ini terhadap rakyat mereka sendiri,” Singh dikatakan.

Singh juga mengatakan bahwa sanksi administrasi Trump telah membebankan biaya yang signifikan pada Rusia dan menghalangi “aktivitas jahat”. Dia memperkirakan bahwa itu merugikan pemerintah Rusia “puluhan miliar dolar”.

Rusia Menyebut Tuntutan Inspeksi AS”munafik.”

Kremlin melakukannya terawat bahwa semua senjata kimianya dihancurkan tahun lalu, dan mengkritik AS karena tidak membongkar persediaan bahan kimianya.

Anggota Kongres mengeluhkan bahwa Presiden Donald Trump terlalu lambat untuk menjatuhkan sanksi terhadap Rusia karena dia menekankan peningkatan hubungan dengan Presiden Vladimir Putin.

Sanksi diperlukan berdasarkan Undang-Undang Pengendalian Senjata Kimia dan Biologi dan Pemberantasan Peperangan tahun 1991, yang mensyaratkan hukuman bagi negara-negara yang menggunakan senjata kimia yang melanggar hukum internasional.

Dua orang Rusia yang dituduh oleh Inggris melakukan serangan 4 Maret muncul di televisi pemerintah Rusia pada hari Kamis untuk mengklaim bahwa mereka hanyalah turis yang ingin melihat katedral Inggris kuno.

Inggris menuduh kedua pria itu mencoba membunuh mantan mata-mata Rusia Sergei Skripal dan putrinya Yulia dengan menyemprotkan senjata kimia ke pintu Skripal.

Inggris dan lusinan negara lain mengusir sejumlah diplomat Rusia atas insiden itu, dan Moskow menanggapi dengan tepat dalam gelombang pengusiran Timur-Barat terbesar sejak Perang Dingin.

Reuters dan Bloomberg melaporkan.

Pengeluaran SDY

By gacor88