Tujuh belas nelayan hilang dan dikhawatirkan tewas pada hari Senin setelah kapal pukat Rusia terbalik saat badai dan tenggelam di perairan es Laut Barents.
Para pejabat mengatakan dua orang diselamatkan oleh kapal yang lewat, tetapi harapan dengan cepat memudar bahwa lebih banyak korban selamat dapat ditemukan selama badai salju melintasi perairan Arktik.
Pada hari Senin, Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan “belasungkawa yang mendalam” kepada keluarga para korban dan menawarkan “kata-kata dukungan” untuk para penyintas.
“Dengan sedih saya mengetahui tragedi itu,” kata Putin dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh Kremlin.
Berbicara pada pertemuan pemerintah pada hari sebelumnya, Perdana Menteri Mikhail Mishustin menginstruksikan para pejabat untuk memberikan bantuan yang diperlukan kepada kerabat para korban.
“Sebuah tragedi terjadi hari ini di Laut Barents,” kata Mishustin. “Orang-orang meninggal,” tambahnya, tanpa merinci.
Para pejabat mengatakan bahwa operasi pencarian dan penyelamatan sedang dilakukan, tetapi kondisi cuaca yang buruk membuat tugas itu menjadi sulit.
“Ada badai salju lebat, gelombang setinggi empat meter dan suhu sekitar 20-25 derajat Celcius di bawah nol,” Alexei Barinov, juru bicara Kementerian Darurat di wilayah barat laut Murmansk, mengatakan kepada AFP.
“Kami mengharapkan keajaiban Tahun Baru,” tambahnya.
Namun, seorang sumber yang mengetahui detail pencarian mengatakan kepada AFP bahwa kecil harapan untuk menemukan korban yang selamat.
“Seseorang tidak bisa bertahan lebih dari 15 menit dalam kondisi seperti ini,” ujar sumber tersebut.
Kapal milik pribadi itu tenggelam di dekat kepulauan Novaya Zemlya di Laut Barents sekitar pukul 06.20, kata Ruslan Nazarov, kepala cabang Murmansk Kementerian Darurat.
Sepuluh menit kemudian, sebuah kapal yang lewat menyelamatkan dua nelayan, kata Nazarov kepada wartawan.
Para pejabat yakin kapal Rusia, yang telah beroperasi sejak 1979, terbalik setelah penumpukan es menyebabkannya terbalik.
‘Langsung dibalik’
Musibah itu terjadi saat awak kapal menarik jaring berisi tangkapan, kata juru bicara badan transportasi laut dan sungai Rosmorrechflot, Alexei Kravchenko.
“Kapal kehilangan keseimbangan dan langsung terbalik,” katanya kepada AFP.
Tiga kapal dan pesawat patroli maritim Il-38 dikirim ke tempat kejadian, kata para pejabat.
Kravchenko mengatakan bahwa sejauh ini tidak ada satu mayat pun yang ditemukan, meskipun dua orang yang selamat melihat seorang anggota kru meninggal sebelum mereka.
Kecelakaan laut cukup umum terjadi di Rusia.
Pada April 2015, sebuah kapal pukat Rusia tenggelam di Laut Okhotsk di lepas pantai Kamchatka. Dari 132 orang di kapal Dalniy Vostok, hanya 63 yang selamat.
Pada bulan Desember 2011, sebuah anjungan pengeboran terbalik dan tenggelam saat terjadi badai di lepas pantai Pulau Sakhalin. Lebih dari 50 orang tewas atau hilang.